Jumat, 20 September 2013

Papua Oh Papua - Welcome Papua!

Yaiyyyy...liputan ke Papua!

Sudah sejak lama memang saya mengimpikan dapat menginjakkan kaki di bumi cendrawasih, tanah Papua.Salah satu propinsi di Indonesia yang alamnya begitu eksotis, terdapat peninggalan sejarah, dan orang-orangnya yang unik.

Dann...ternyata liputan ke Papua tidak hanya ke satu propinsi saja, Papua, tapi juga ke salah satu kabupaten, Kaimana, yang terletak di propinsi Papua Barat.Excited! Menyenangkan tentu saja, dan saya yakin akan penuh dengan petualangan yang mengesankan! Apalagi Kaimana, baru pertama kali saya mendengar daerah tersebut.Saya lalu browsing, mencari informasi tentang Sentani dan Kaimana, hmm...ternyata banyak tempat peninggalan Sejarah di Sentani, terdapat danau Sentani yang terluas di Indonesia selain danau Toba.Bagaimana dengan Kaimana? Saya lalu sampai pada sebuah lagu berjudul, “Senja di Kaimana”.

Yeahh...penasaran yang menjadi-jadi, membuat adrenalin saya memuncak, apalagi ke Papua merupakan perjalanan pertama saya, liputan sendirian pula!.Jadilah saya memutuskan untuk membawa pakaian secukupnya, dengan backpack di punggung-bukan ransel-biar praktis, dan pertimbangan lainnya, karena saya belum mengenal medan, biar praktis berlari kesana-kemari,hihihii...

Well, petualangan dimulai!!!!   
                                                                                                                                                                                                                                                                                                
Sore hari meninggalkan Sinjai menuju Makassar langsung bandara Sultan Hasanuddin.Kelar urusan tiket dan check-in, sayapun menahan kantuk di waiting room, pesawat baru akan berangkat sekitar pukul satu dini hari.Di bagian ruang tunggu saja sudah terasa hawa Papua, hehehee, apalagi pas ngantri mau masuk pesawat.Saya perhatikan sih, sebagian besar penumpang layaknya pelajar atau mahasiswa.Di pesawat, saya tak dapat menahan kantuk, menahan dingin karena hanya memakai dalaman kaos dan blazer tipis, tapi untunglah, dua kursi di samping saya kosong-saya duduk di dekat jendela-jadi saya tinggal menyandarkan tumpuan tangan kursi, dan tidurlah saya.Mantapp! Meski sesekali saya terbangun kemudian duduk, karena turbulensi dan pramugari menginformasikan cuaca buruk dan harus mengenakan sabuk pengaman.Saya berusaha santai dan kemudian berusaha menikmati tidur, harus istirahat yang cukup, agar ketika sampai pagi hari, badan fit dan fresh lagi!

dekat jendela...cihuyyy
Kegirangan pertama saya meski belum menginjakkan kaki di tanah Papua, ketika subuh menjelang pagi.Karena duduk di dekat jendela, maka saya leluasa menikmati pemandangan dari jendela pesawat.Gunung dan barisan pegunungan yang masih tertutup kabut pagi, pulau pulau kecil berwarna hijau, sungai yang berkelok-kelok, hutan hujan tropis yang begitu padat, glek...saya menahan napas sejenak dan mata yang tak berkedip menyaksikan pemandangan yang pertama kali saya saksikan dalam hidup ini.

pulau-pulau di Papua dilihat dari atas pesawat
Mendarat di Bandar Udara Sentani, Jayapura sekitar pukul enam pagi waktu setempat.Kemudian menghubungi teman-rombongan yang duluan berangkat-yang akan menjemput saya dengan kendaraan hotel.Karena agak lama, daripada boring menunggu di dalam bandara, lebih baik saya keluar menghirup udara pagi Sentani sambil mengambil gambar pikirku.

Alhamdulillah, Welcome Papua!

ucapan selamat datang

menunggu jemputan

Bismillah, saya menuju keluar bandara, tempat menunggu jemputan.Sambil menunggu teman, beberapa orang menawarkan taksi.Jangan bayangkan seperti taksi di Makassar yahh, taksi di bandara di Sentani adalah mobil avanza yang bernomor di sisinya, dengan cap berwarna biru.

taksi bandara Sentani
.Masih menunggu teman, saya memerhatikan orang-orang di sekitar Bandara, bandara yang tidak begitu luas jika dibandingan dengan bandara Sulhas, penduduk lokal yang mulutnya kemerahan karena mengunyah sirih, bau badan yang khas, dan orang-orang yang hmm..yahh cukup ramah saya rasa.

Mobil jemputan datang, ternyata jarak hotel dengan bandara dekat gak sampe 5 menit berkendara sudah sampai.Menikmati pemandangan kota yang tidak sampai lima menit itu, cukup membuat saya kagum.Banyak ruko dan toko-toko besar.Kondisi jalan yang cukup baik, pagi hari yang mulai ramai, dan kendaraan yang cukup padat.

suasana pagi Sentani di sekitar bandara
Sampai di hotel, saya senyum-senyum sendiri, pintu masuk hotel tepat berhadapan dengan sebuah gunung dengan pemandangan air terjun dari kejauhan.Masih tertutup kabut tentu saja.Sejuknyaa, kabut, matahari pagi dan hembusan angin! Dalam hati inimi  yang bikin bolong, hembusan anginnya.Perfect!!! Saya lalu berbisik sendiri, Welcome Papua!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar