Jumat, 27 September 2013

Empat Jam di Ambon

Matahari terik menyambut ketika melangkahkan kaki keluar dari Bandara Pattimura Ambon.Panas yang menyengat.Yup, transit empat jam di Ambon dalam perjalanan Kaimana-Makassar.Meski saya tau, waktu empat jam tidak akan cukup untuk puas menikmati dan menjelajah kota Ambon.Namun, saya senang ada kisah yang berbeda, dan kota yang berbeda dari perjalanan tour Papua ini.

Niat keluar bandara sebenarnya untuk cari makan.Makanan rumahan yang murah meriah tapi tak kalah lezatnya di banding makanan yang dijual di dalam bandara langsung terbayang-bayang di depan saya.Memacu langkah lebih cepat selain karena teriknya kota ini, backpack yang rasanya berat dan perut yang berontak sudah minta di isi, serta BB yang sudah minta dicash.
Beruntung, kami menemukan sebuah rumah makan depan bandara.Saya dongg senangg, melihat display menu di lemari kaca adalah masakan rumahan, seperti ikan masak, ikan goreng, tempe tumis kecap, telur dadar, teluar mata sapi, mie goreng, sayur-sayuran.Yang paling bikin kangenn adalah teluar dadar dan telur mata sapi.Keduanya gak pernah kutemui selama beberapa hari di Papua, karena katanya harga telur disana cukup mahal.Pantasan!
Kangennn makanan rumahan..mm..yummy...
Sambil makan, saya membayangkan shopping souvenir khas Ambon.Di sebelah rumah makan terdapat toko souvenir.Wah, gakk perlu jauh-jauh nihh nyari souvenir.Semakin lahaplah saya menyantap makan siang.Selanjutnya? Berbagai jenis aksesories dari besi putih, gelang, kalung, minyak kayu putih, dan selembar baju kaos buat ganti berpindah dengan manis ke dalam kantong belanjaan saya.

all bling- bling...yukkk :D
buah khas ambon yang saya lupa namanya, ada yang tau?
Biar lebih fresh menuju Makassar, dan karena saya yang cepat gerah dan berkeringat ini, selanjutnya minta ijin make toilet yang punya warung dan toko souvenir.Ternyata pemilik kedua toko ini sama.Saya lalu diminta lewat samping menuju bagian belakang.Gadis yang tadi melayani saya itu belanja-belinji di tokonya lantas mempersilahkan masuk dan menunjukkan toilet di ujung lorong.Di kiri-kanan lorong yang tidak begitu panjang ini, terdapat kamar-kamar dari tripleks berukuran kecil.Yang ternyata adalah kamar yang bisa di sewa.Masuklah saya ke dalam toiletnya yang begitu bersih dan air yang begitu jernih.Niat awal hanya ingin buang air kecil dan ganti baju.Eh, saya malah asyik mengguyur badan saya dengan air yang sejuk itu, meski tanpa pake sabun,hihihi.Segarr!
Finally, back to Makassar
Waktu berlalu, tak terasa sudah hampir tiga jam berada di tempat ini.Kami siap-siap masuk bandara.Menuju ruang tunggu.Dan bersiap flight menuju Makassar.Singkat namun cukup menyenangkan! Saya berharap, suatu hari bisa menginjakkan kaki dan menjelajah di kota berjuluk “Ambon Manise”.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar