Senin, 18 Februari 2013

Candi Borobudur "Angan Jadi Nyata"


Masih ingat pelajaran jaman SD tentang keajaiban dunia, dimana Candi Borobudur termasuk salah satu diantaranya? Yup, sejak dulu memang saya sudah berangan-angan suatu hari nanti dapat mengunjungi tempat tersebut, Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.Dannn...ternyata angan-angan saya itu akhirnya menjadi kenyataan.Kesempatan itu datang pada pertengahan tahun 2012.Tugas liputan Pameran Susu Nusantara yang bertempat di Yogyakarta membawa saya selangkah lagi ke tempat yang saya angankan.
Saya masih ingat, waktu itu hari Jumat, selepas jumatan dan shopping di Mirota Batik Yogya, istri pimpinan mengajak kami ke Candi Borobudur secara berombongan tentu saja :) Dengan merental sebuah mobil, akhirnya kami menuju ke Candi Borobudur.

Yuhuuuu.....petualangan dimulai!

Di awal perjalanan, sempat terjebak macet di jalan-jalan tertentu, setelah itu perjalanan lancarrr.Kami singgah makan siang di tengah perjalanan, dimana di sepanjang jalan di lokasi tersebut memang berjejer warung-warung makan, restoran, dll.Pilihan jatuh di sebuah tempat makan dengan kolam ikan terletak di tengah, tempat makan secara lesehan berbentuk saung mengelilingi kolam tersebut, hmm...tempat yang tepat buat selonjoran, hehehe dan pastinya mencari colokan buat cash gadget.Menunya enak! :D

   pintu masuk


Seusai makan siang, perjalanan dilanjutkan.Ternyata tak seberapa lama, kami mulai disambut dengan beberapa jenis candi sebelum tiba di Candi Borobudur, salah satunya Candi Mendut.Kamipun tiba setelah menempuh jarak sekitar 40 km dan langsung membeli tiket masuk seharga 30rb/org, kami diminta untuk mengenakan kain batik yang dililit di pinggang hingga ke bawah sebatas lutut, tidak boleh membawa makanan kecuali minuman masih dibolehkan.Ketika masuk dan menyaksikan Candi Borobudur dari kejauhan... Wooowwww....amazing! A beautifull place that I ever seen! Gak sabar pengen explore n foto2 pastinya!

 beli tiket masuk
 mau naik gajah? Lakukan sebelum menuju ke Candi Borobudur
Di dalam kompleks yang cukup luas, tak perlu takut kesasar..hehehe, ada plang yang menunjukkan jalan menuju Candi
Bersama rombongan

Untuk sampai ke puncak, ternyata harus menapaki anak tangga.Dengan wedges, saya mulai dengan penuh semangat menapaki satu persatu anak tangga menuju ke puncak Borobudur, sambil sesekali berhenti untuk istirahat,menarik nafas panjang, foto-foto dan say hello dengan turis mancanegara.Senangggggg...... ;)







Candi Borobudur ini merupakan candi Budha terbesar kedua setelah Ankor Wat di Kamboja, berbentuk stupa yang dibangun pada tahun sekitar 800-an masehi pada masa pemerintahan Syailendra.Candi ini terdiri atas enam teras berbentuk bujur sangkar berukuran 123x123 meter persegi, yang diatasnya terdapat tiga pelataran yang melingkar, pada dindingnya terdapat 2.672 panel relief dan aslinya terdapat 504 arca Budha.Stupa terbesar utama terletak di tengah/puncak bangunan, yang dikelilingi oleh tiga barisan melingkar 72 stupa berlubang yang didalamnya terdapat archa Budha yang tengah duduk bersila.
Dibutuhkan tak kurang dari 2 juta balok batu andesit atau setara dengan 50.000m persegi untuk membangun Candi ini.Berat keseluruhan Candi mencapai 3,5 juta ton.Bangunan Candi borobudur ini terdiri atas tiga tingkatan, yaitu kaki yang disebut Kamadhatu, kemudian badan yang disebut dengan Rupadhatu dan bagian atas yang disebut dengan Aruphadatu yang digambarkan dengan bentuk stupa kosong yang terletak di puncak candi.Sungguh arsitektur yang luarr biasa!
Bersama teman saya, kami bergantian mengambil foto diri.Tak lupa juga mengabadikan keindahan relief di dinding candi, stupa, dan pemandangan dari puncak Candi.Sayangnya, dengan aturan yang ada, kami hanya diperbolehkan berada di puncak Candi selama 10 menit saja.Belum puas rasanya, tapi karena waktu, lagi-lagi kami harus segera beranjak meninggalkan Candi untuk kembali ke Yogya.
Setelah menuruni kembali anak tangga, mengembalikan kain batik, kami kembali menyusuri jalan setapak, dimana di kiri-kanan berbagai jenis souvenir dan kerajinan tangan dijajakan.Hmm...harganya bisa saja di atas harga di Mirota kalo gak pintar nawar.Jadi, saya memilih mengacuhkan mereka, atau menolak secara halus mbok-mbok yang membuntuti saya dengan barang dagangannya.Di dalam kompleks Candi ternyata juga terdapat Museum, tapi karena waktu terbatas jadi batal masuk ke tempat tersebut.
Selepas menyusuri jalan dan keluar dari kompleks candi, kami lantas disambut dengan lapak-lapak pedagang yang tentunya masih menawarkan souvenir khas.Lagi-lagi skill menawar diperlukan disini.Karena kurang berminat dan tak ingin menghabiskan waktu untuk menawar, saya memilih untuk melintasi saja tempat ini.
Senang rasanya, angan-angan saya bisa terwujud.Saya masih berharap, suatu hari nanti bisa mengajak anak-anak saya mengunjungi dan menikmati tempat ini... an amazing place!

Foto-foto selengkapnya disini yahh ;)

2 komentar:

  1. Assalamualaikum, kunjungan balik dari http://abualbanie.wordpress.com ... terima kasih sudah mampir, berkaitan dengan Biak, mungkin tulisan berikut bisa menjadi referensi, lokasinya pun tidak jauh dari Bandara Frans Kaisepo

    http://abualbanie.wordpress.com/2012/04/01/hanya-5-jam-menunggu/

    BalasHapus