Ende, adalah salah satu dusun di desa Rambitan, kecamatan
Pujut, kabupaten Lombok Tengah.Kini menjadi desa Wisata, karena keunikan
masyarakat dan budayanya yang mempertahankan adat suku Sasak, suku asli Lombok.
|
plang masuk desa wisata suku Sasak di dusun Ende |
Terletak di tepi jalan raya, desa Sasak di dusun Ende ini
dengan mudahnya kita temui.Sekitar 40 menit dari Mataram.Sebuah papan nama yang
cukup besar terpampang di tepi jalan, membuat siapapun yang melihat, saya yakin
tertarik untuk singgah.
Dengan ditemani gerimis sore itu dan keingintahuan yang
besar tentang suku Sasak, masuklah saya melewati pintu gerbang dengan
arsitektur tradisional khas suku Sasak, jalan masuk agak mendaki plus agak
licin akibat gerimis dan tekstur jalan yang agak berbatu.Saya menyeret wedges
orens , duhh..kenapa juga lupa bawa sendal jepit yahh...hiksss
Guide yang menemani, cukup ramah.Pertama sekali, kami diajak
menuju ke rumah tradisional suku Sasak.Di teras rumah, seorang wanita asli suku
Sasak sudah menyambut dengan senyum yang sangat ramah.Dari senyumnya yang
memperlihatkan deretan giginya yang berwarna merah itulah saya bisa
menyimpulkan, bahwa
nyirih tidak hanya
dilakukan oleh suku di Papua tapi juga suku Sasak.
|
nyirih, ternyata ada juga dalam budaya suku Sasak |
Saya cukup tertarik, memperhatikan sebuah kotak sebesar
ukuran kotak sepatu, terbuat dari kayu yang ternyata berisi perlengkapan
nyirih.Meski ditawari, saya belum berani mencoba nyirih.Wanita tua itu, dengan
ramah melayani kami foto dengannya secara bergantian.
|
akrab yah? seperti sahabat lama baru bertemu kembali, hihihii... |
Hal kedua yang menarik perhatian saya adalah arsitektur
rumahnya, yang tradisional sekali.Beratap rumbia, dengan tanpa sekat, lantai
dari kotoran kerbau, iyahh...tapi tidak bau loh! Guide kami menjelaskan,
kotoran kerbau dengan campuran abu jerami dan tanah liat bisa mengatur suhu di
dalam ruangan dan juga di teras rumah.Jika cuaca hujan, lantai akan terasa
hangat dan jika cuaca panas, lantai akan memberikan suasana dingin dan sejuk.
|
rumah tradisional suku Sasak |
Teras yang menjadi tempat menerima tamu tersebut disebut
‘bale luar’, sementara ruangan di dalam rumah disebut ‘bale luar’.Kedua bale
ini dipisahkan dengan tiga anak tangga, dengan pintu geser yang rendah, jadi
kalo mau masuk rumah harus nunduk dulu.Dan ternyata, ini ada filosofinya, jadi
para tamu yang datang ,menghargai tuan rumah.Sementara tiga anak tangga,
merupakan simbol yang disebut
Wetu Telu,
sejak dahulu dianut nenek moyang suku Sasak.
|
"romantic room", ruangan (bale dalam) ini akan digunakan bagi pasangan pengantin baru |
Guide menjelaskan, bahwa akan ada pesta perkawinan di rumah
tersebut.Ruangan tak bersekat
di dalam
rumah sudah disiapkan untuk pasangan pengantin baru.Berkarung-karung beras
tampak berjejer rapi.Kalo ruangan yang tanpa sekat itu digunakan oleh pasangan
pengantin baru, maka anggota keluarga yang lain bersiap untuk tidur di teras,
hihihi, tentunya tanpa perlu kuatir nyamuk dan cuaca dingin, karena lantai dari
kotoran sapi tersebut sudah mengatasi hal itu.Wah, mantap!!!
Meski disebut sebagai desa wisata, kehidupan suku Sasak di
dusun Ende dengan sekitar 27 KK ini berjalan seperti biasa.Sebagian bertani,
mengurus ternak, menenun songket khas Lombok, dan menjadi guide, melayani tamu
yang berkunjung.
|
kain tenun |
Suasana kampung
malah
sepi menurutku.Kami
berkeliling di
kampung wisata yang memiliki luas sekitar 6 ha.Menikmati jejeran rumah-rumah
berarsitektur tradisonal, khas suku Sasak, yang beratapkan rumbia.Lumbung
sebagai tempat penyimpanan padi, nampak di beberapa sudut kampung wisata.
|
lumbung padi |
Di sudut lain, kami memasuki koperasi.Yang ternyata adalah
sebuah bangunan tradisional , dimana didalamnya terdapat berbagai jenis
kerajinan khas suku Sasak.Ada kain tenun, dan beberapa jenis kerajinan lainnya,
seperti asbak, perlengkapan dapur, dan hiasan.
Berkunjung ke salah satu dusun, dari tiga dusun di Lombok
dengan budaya suku Sasak asli merupakan
pengalaman yang semakin memperkaya wawasan tentang budaya Indonesia, sayangnya,
saya tidak sempat berkunjung ke desa Sade yang juga merupakan desa wisata suku
Sasak, Lombok.May be someday...
permisi kak, rumah yang bagian dalamnya itu yg benar bale apa ya?
BalasHapussoalnya disini kakak menulisnya bale luar semua