Masih ingat pelajaran
jaman SD tentang keajaiban dunia, dimana Candi Borobudur termasuk
salah satu diantaranya? Yup, sejak dulu memang saya sudah
berangan-angan suatu hari nanti dapat mengunjungi tempat tersebut,
Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.Dannn...ternyata angan-angan
saya itu akhirnya menjadi kenyataan.Kesempatan itu datang pada
pertengahan tahun 2012.Tugas liputan Pameran Susu Nusantara yang
bertempat di Yogyakarta membawa saya selangkah lagi ke tempat yang
saya angankan.
Saya masih ingat, waktu
itu hari Jumat, selepas jumatan dan shopping di Mirota Batik Yogya,
istri pimpinan mengajak kami ke Candi Borobudur secara berombongan
tentu saja :) Dengan merental sebuah mobil, akhirnya kami menuju ke
Candi Borobudur.
Yuhuuuu.....petualangan
dimulai!
Di awal perjalanan,
sempat terjebak macet di jalan-jalan tertentu, setelah itu perjalanan
lancarrr.Kami singgah makan siang di tengah perjalanan, dimana di
sepanjang jalan di lokasi tersebut memang berjejer warung-warung
makan, restoran, dll.Pilihan jatuh di sebuah tempat makan dengan
kolam ikan terletak di tengah, tempat makan secara lesehan berbentuk
saung mengelilingi kolam tersebut, hmm...tempat yang tepat buat
selonjoran, hehehe dan pastinya mencari colokan buat cash gadget.Menunya enak! :D
Seusai makan siang,
perjalanan dilanjutkan.Ternyata tak seberapa lama, kami mulai
disambut dengan beberapa jenis candi sebelum tiba di Candi Borobudur,
salah satunya Candi Mendut.Kamipun tiba setelah menempuh jarak
sekitar 40 km dan langsung membeli tiket masuk seharga 30rb/org,
kami diminta untuk mengenakan kain batik yang dililit di pinggang
hingga ke bawah sebatas lutut, tidak boleh membawa makanan kecuali
minuman masih dibolehkan.Ketika masuk dan menyaksikan Candi Borobudur
dari kejauhan... Wooowwww....amazing! A beautifull place that I ever
seen! Gak sabar pengen explore n foto2 pastinya!
beli tiket masuk
mau naik gajah? Lakukan sebelum menuju ke Candi Borobudur
Di dalam kompleks yang cukup luas, tak perlu takut kesasar..hehehe, ada plang yang menunjukkan jalan menuju Candi
Bersama rombongan
Untuk sampai ke puncak,
ternyata harus menapaki anak tangga.Dengan wedges, saya mulai dengan
penuh semangat menapaki satu persatu anak tangga menuju ke puncak
Borobudur, sambil sesekali berhenti untuk istirahat,menarik nafas
panjang, foto-foto dan say hello dengan turis
mancanegara.Senangggggg...... ;)
Candi Borobudur ini
merupakan candi Budha terbesar kedua setelah Ankor Wat di Kamboja,
berbentuk stupa yang dibangun pada tahun sekitar 800-an masehi pada
masa pemerintahan Syailendra.Candi ini terdiri atas enam teras
berbentuk bujur sangkar berukuran 123x123 meter persegi, yang
diatasnya terdapat tiga pelataran yang melingkar, pada dindingnya
terdapat 2.672 panel relief dan aslinya terdapat 504 arca Budha.Stupa
terbesar utama terletak di tengah/puncak bangunan, yang dikelilingi
oleh tiga barisan melingkar 72 stupa berlubang yang didalamnya
terdapat archa Budha yang tengah duduk bersila.
Dibutuhkan tak kurang
dari 2 juta balok batu andesit atau setara dengan 50.000m persegi
untuk membangun Candi ini.Berat keseluruhan Candi mencapai 3,5 juta
ton.Bangunan Candi borobudur ini terdiri atas tiga tingkatan, yaitu
kaki yang disebut Kamadhatu, kemudian badan yang disebut dengan
Rupadhatu dan bagian atas yang disebut dengan Aruphadatu yang
digambarkan dengan bentuk stupa kosong yang terletak di puncak
candi.Sungguh arsitektur yang luarr biasa!
Bersama teman saya, kami
bergantian mengambil foto diri.Tak lupa juga mengabadikan keindahan
relief di dinding candi, stupa, dan pemandangan dari puncak
Candi.Sayangnya, dengan aturan yang ada, kami hanya diperbolehkan
berada di puncak Candi selama 10 menit saja.Belum puas rasanya, tapi
karena waktu, lagi-lagi kami harus segera beranjak meninggalkan Candi
untuk kembali ke Yogya.
Setelah menuruni kembali
anak tangga, mengembalikan kain batik, kami kembali menyusuri jalan
setapak, dimana di kiri-kanan berbagai jenis souvenir dan kerajinan
tangan dijajakan.Hmm...harganya bisa saja di atas harga di Mirota
kalo gak pintar nawar.Jadi, saya memilih mengacuhkan mereka, atau
menolak secara halus mbok-mbok yang membuntuti saya dengan barang
dagangannya.Di dalam kompleks Candi ternyata juga terdapat Museum,
tapi karena waktu terbatas jadi batal masuk ke tempat tersebut.
Selepas menyusuri jalan
dan keluar dari kompleks candi, kami lantas disambut dengan
lapak-lapak pedagang yang tentunya masih menawarkan souvenir
khas.Lagi-lagi skill menawar diperlukan disini.Karena kurang
berminat dan tak ingin menghabiskan waktu untuk menawar, saya memilih
untuk melintasi saja tempat ini.
Senang rasanya,
angan-angan saya bisa terwujud.Saya masih berharap, suatu hari nanti
bisa mengajak anak-anak saya mengunjungi dan menikmati tempat ini...
an amazing place!
Foto-foto selengkapnya
disini yahh ;)